BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian
ibarat barang langka bagi sebagian guru. Mengapa diibaratkan bagai barang
langka, karena masih banyak guru yang belum merasa terpanggil untuk
melaksanakan penelitian. Banyak alasan yang melatarbelakangi fenomena ini,
namun salah satu alasan kuat yang membuat mereka kurang tertarik melakukan
penelitian adalah karena mereka merasa sudah cukup direpotkan dengan
urusan-urusan keadministratifan. Selain itu, juga karena kurang adanya dukungan
dari kepala sekolah tempat mereka mengajar, dan yang tidak kalah penting adalah
belum adanya sosialisasi secara menyeluruh tentang bagaimana melaksanakan
penelitian yang baik dan benar.
Ini
terbukti, tidak banyak guru yang mengetahui apa itu Penelitian Tindakan Kelas
[PTK]. Namun setelah dijelaskan, banyak dari mereka yang mengatakan bahwa
mereka telah melakukannya, hanya saja belum sistematis dan seprosedural
layaknya sebuah penelitian.
Setiap guru
pastinya menginginkan suatu perubahan yang bertujuan untuk perbaikan, dan
pastinya hal tersebut sudah mereka lakukan. Namun, yang kurang adalah belum adanya rekam jejak
atau bukti fisik atas segala perbaikan yang telah mereka lakukan. Dengan
melakukan PTK, selain terjadi peningkatan dalam hasil belajar siswanya, seorang
guru menjadi memiliki bukti fisik hasil kerjanya yang bisa mereka posisikan
sebagai portofolio perjalanan karirnya sebagai seorang pengajar dan pendidik.
Selain itu melakukan penelitian, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
profesionalitasnya sebagai guru.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas [PTK] dibentuk dari 3 kata,
yang memiliki pengertian sebagai berikut :
1.
Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati
suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu
hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2.
Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk siswa.
3.
Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa.
B.
Tujuan PTK
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai
persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
Secara lebih
rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses,
serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan
lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik
dan tenaga kependidikan
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di
lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan
perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan [sustainable]
C.
Prinsip
Penelitian Tindakan
Agar
peneliti memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian
tindakan, perlu kiranya dipahami bersama prinsip-prinsip yang harus dipenuhi.
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :
1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin
Penelitian tindakan dilakukan
oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin, karena jika penelitian dilakukan
dalam kondisi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilaksanakan lagi dalam
situasi aslinya, atau dengan kata lain penelitiannya tidak dalam situasi wajar.
Oleh karena itu, penelitian tindakan tidak perlu mengadakan waktu khusus, tidak
mengubah jadwal yang sudah ada.
2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki
kinerja
Didasarkan pada sebuah
filosofi bahwa setiap manusia tidak suka dengan hal-hal yang statis, tetapi
selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik. Peningkatan diri untuk hal yang
lebih baik ini dilakukan terus menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya
hanya sementara, karena dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang
datang susul menyusul.
Penelitian tindakan sifatnya
bukan menyangkut hal-hal statis, tetapi dinamis, yaitu adanya perubahan.
Penelitian tindakan bukan menyangkut materi atau topik bahasan itu sendiri,
tetapi menyangkut penyajian topik pokok bahasan yang bersangkutan, yaitu
strategi, pendekatan, metode, atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah
kegiatan uji coba atau eksperimen.
3. SWOT sebagai dasar pijakan
PTK harus dimulai dengan
analisis SWOT, sehingga dalam memilih sebuah tindakan peneliti harus
mempertimbangkan apakah ada sesuatu di luar diri dan subyek tindakan yang
kiranya dapat dimanfaatkan, juga sebaliknya berpikir tentang “bahaya” di luar
diri dan subyeknya sehingga dapat mendatangkan resiko. Hal ini terkait dengan
prinsip pertama, bahwa penelitian tindakan tidak boleh mengubah situasi asli,
yang biasanya tidak mengudang resiko.
4. Upaya empiris dan sistemik
Merupakan penerapan prinsip
ketiga. Dengan telah dilaksanakannya analisis SWOT, berarti sudah mengikuti
prinsip empiris (terkait dengan pengalaman) dan sistemik, berpijak pada
unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek
yang sedang digarap. Pembelajaran adalah sebuah sistem, yang keterlaksanaannya
didukung oleh unsur-unsur yang kait-mengait.
5. Ikuti prinsip SMART
Dalam perencanaan SMART
merupakan akronim dari Spesific (khusus, tidak terlalu umum), Managable
(dapat dikelola, dilaksanakan), Acceptable/Achievable (dapat
diterima lingkungan, dapat dicapai, dijangkau), Realistic
(operasional, tidak di luar jangkauan), dan Time bound (diikat
oleh waktu, terencana).
Diantara
unsur dalam SMART, unsur ketiga acceptable adalah yang paling terkait
dengan subyek yang akan dikenai tindakan. Oleh karena itu, sebelum guru
menentukan lebih lanjut tindakan yang akan diberikan, mereka harus diajak
bicara. Tindakan yang akan
diberikan oleh guru dan akan mereka lakukan harus disepakati dengan suka rela.
Dengan demikian, guru dapat mengharapkan tindakan yang dilakukan oleh siswa
dilandasi atas kesadaran dan kemauan penuh. Dampaknya adalah akan menghasilkan
semangat atau kegairahan yang tinggi.
D.
Model
Penelitian Tindakan
Secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim
dilalui :
1. Menyusun rancangan tindakan (planning/perencanaan),
dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh
siapa, dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal
sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakn dan
pihak yang mengamati proses yang dijalankan.
2. Pelaksanaan Tindakan (acting),
tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan di kelas.
3. Pengamatan (observing), yaitu
kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Dalam tahap ini, guru
pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data
yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4. Refleksi (reflecting), merupakan
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam tahap
ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati
karena sudah sesuai dengan rancangan dan secar cermat mengenali hal-hal yang
masih perlu diperbaiki.
Jika
penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi
terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain
apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan
melanjutkan dalam kesempatan lain.
E.
Persyaratan
PTK oleh Guru
1.
Harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di
dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.
Menuntut dilakukannya pencermatan secara terus menerus,
ohjektif, dan sistematis. Hasil pencermatan ini digunakan sebagai bahan untuk
menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti
3. Dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua
siklus tindakan yang berurutan.
4. Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan
yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.
5. Harus betul-betul disadari oleh pemberi
maupun pelakunya, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan
kembali apa yang dilakukan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat
sebelumnya.
6.
Harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang
dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar.
F.
Sasaran/Objek PTK
Objek PTK
harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek
yang sedang diam dan tanpa gerak. Unsur-unsur yang dapat dijadikan
sasaran/objek PTK tersebut adalah : (1) siswa, (2) guru, (3) materi
pelajaran, (4) peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik
yang dimiliki oleh siswa secara perseorangan, peralatan yang disediakan oleh
sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di
laboratorium, (5) hasil pembelajaran, (6) lingkungan, dan (7) pengelolaan, hal
yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan misalnya cara dan waktu mengelompokkan
siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk
siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa, dan lain-lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bagaikan mata uang yang memiliki dua sisi, begitu juga
dengan penelitian tindakan kelas. Ada
dua keuntungan nyata yang menjadi efek apabila seorang guru melaksanakan
penelitian tindakan kelas. Pertama adalah dapat meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa dan yang kedua, adalah merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan profesionalitas guru. Dengan catatan, bila penelitian tindakan
kelas dilakukan secara baik dan benar.
PTK akan berhasil baik dan signifikan apabila sebelum
melaksanakannya seorang guru harus sudah mengetahui konsep dasar tentang
bagaimana melaksanakan PTK. Mulai dari pengertian PTK, tujuan, prinsip, model,
persayaratan, dan sasaran/objek yang bisa dikenai tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Bumi Aksara, 2008.
|
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya Makalah “Tujuan Dan Pemanfaatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dari Guru Mata Kuliah
“...............”.
dengan makalah ini, kita semua khusunya para mahasiswa diharapkan dapat
memepelajari dan mengetahui setidaknya sedikit tentang Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini.
Selanjutnya, penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
bahkan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian guna perbaikan,
kualitas makalah pada masa mendatang.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
serta bagi pembaca sekalian.
Cikaliung, 22 April 2010
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas..................................................... 2
B. Tujuan PTK.............................................................................................. 2
C. Prinsip Penelitian Tindakan..................................................................... 3
D. Model Penelitian Tindakan...................................................................... 4
E. Persyaratan PTK Oleh Guru.................................................................... 5
F. Sasaran/Objek PTK.................................................................................. 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 7
A. Kesimpulan.............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
|
![](file:///C:\DOCUME~1\Rental2\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
TUJUAN
DAN MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah ”........................”
![]() |
Disusun Oleh :
Nama :
.................
NIM :
.................
Kelas : .................
UNIVERSITAS
MATHLA’UL ANWAR
FAKULTAS
AGAMA
TAHUN 2010
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar